MERDEKA.COM. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY)
terus menyerang Anas
Urbaningrum. Dalam temu kader Demokrat di SICC, Sentul, Jawa Barat, SBY
kembali menyentil Anas yang disebutnya telah melampaui batas.
"Saya
sebagai presiden dipilih oleh rakyat tahun depan akan mengakhiri masa
bakti saya. Tetapi saya tidak ingin negara kita membiarkan praktik tidak
benar, jauh dari rasa keadilan," kata SBY,
Sabtu (26/10).
"Ada kader salah kita akui salah, tapi jangan
cara menyerang dan menghabisi melampaui batasnya, karena tebang pilih
itu tidak baik," imbuhnya.
Sebagai kepala negara, SBY
mengaku sering diserang dan digebuki oleh lawan politiknya. Malah,
belakangan yang menyerang justru dari mantan kader Demokrat sendiri.
"Saya
sebagai kepala negara juga sering difitnah, diserang dan digebuki.
Sayang sekali yang menyerang dan gebukin sebagian kecil dulu perah
bersama-sama kita," sesal SBY.
Saat
ini, lanjut SBY,
Indonesia sedang gigih melakukan pemberantasan korupsi. "Pergerakan
kita ini paling agresif dalam sejarah Indonesia tanpa padang bulu, tidak
tebang pilih, tidak ada koruptor bisa bersembunyi. Sekarang ini tidak
ada koruptor di Indonesia yang tidak bisa dijangkau. Tidak seperti era
dulu," imbuhnya.
SBY menambahkan, Partai Demokrat ingin
benar-benar bersih dan bebas dari korupsi.
"Dengan komitmen
sumpah dan niat seperti itu maka Partai Demokrat menindak dan
membersihkan kader-kader yang terlibat korupsi. Partai Demokrat
mendukung penuh pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK,
kepolisian kejaksaan pengadilan dan siapapun. Meskipun pahit sedih,
Partai Demokrat tidak melindungi kader-kadernya yang melakukan
kejahatan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kasih komentar anda di sini