Senin, 20 Oktober 2014

Disiplin Ilmu Kewirausahaan



Dahulu, kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung dilapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewiraushaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausahawan adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkan potensi untuk menangkap peluang serta mengorganisir usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausahawan yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Seperti telah dikemukakan di atas, kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk
prilaku. Menurut Soeparman Soemahamidjja (1997:14-15), kemampuan seseorang yang menjadi


objek kewirauahaan, yaitu :
a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.
b. Kemampuan memotivasi diri.
c. Kemampuan untuk berinisiatif.
d. Kemampuan berinovasi.
f. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri.
g. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama
h. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah
Menurut Peter Drucker, karakteristik utama wirausahawan dalam bukunya Innovation and
Entrepreneurship (1985) pada dasarnya terbentuk oleh dorongan untuk mencapai ciri-ciri pribadi.
Sembilan karakteristik utama wirausahawan :
1. Dorongan berprestasi.
2. Bekerja keras.
3. Memperhatikan kualitas
4. Sangat bertanggungjawab
5. Berorientasi pada imbalan
6. Optimis
7. Berorientasi pada hasil yang baik
8. Mampu mengorganissikan orang atau masalah
9. Berorientasi pada uang.
Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan bahwa ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut :
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Keberanian mengambil resiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi pada masa depan

Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu :

1. Dream ; mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya.
2. Decisiveness ; tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan yang tepat.
3. Doers ; membuat keputusan dan melaksanakannya.
4. Determination ; melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian.
5. Dedication ; mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha.
6. Devotion ; mencintai pekerjaan yang dimiliki.
7. Details ; memperhatiakn faktor-faktor kritis secara rinci.
8. Destiny ; bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.
9. Dollars ; motivasi bukan hanya uang.
10. Distribute ; mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai.
Dari daftar ciri seorang wirausaha di atas, dapat diidentifikasi sikap seorang wirausaha yang
dilihat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
a. Disiplin
b. Komitmen Tinggi
c. Jujur
d. Keatif dan inovatif
e. Mandiri
f. Realistis
Semangat kewirausahaan harus dibangun berdasarkan asas pokok sebagai berikut :
a. Kemauan kuat untuk berkarya (terutama dalam bidang ekonomi) dan semangat mandiri;
b. Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil resiko;
c. Kreatif dan inovatif;
d. Tekun, teliti, dan produktif;
e. Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.
Kewirausahaan merupakan proses menciptakan nilai dengan mengumpulkan beberapa
sumberdaya yang bersifat unik yang dimiliki oleh seseorang untuk digunakan sebagai modal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasih komentar anda di sini

Total Tayangan Halaman

Arsip Blog