Dahulu, kewirausahaan dianggap hanya
dapat dilakukan melalui pengalaman langsung dilapangan dan merupakan bakat yang
dibawa sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan
diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan
disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki
bakat kewiraushaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang
menjadi wirausahawan adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar
mengembangkan potensi untuk menangkap peluang serta mengorganisir usaha dalam
mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausahawan yang sukses,
memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan
mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Seperti telah dikemukakan di
atas, kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku
seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan
adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk
prilaku. Menurut Soeparman Soemahamidjja (1997:14-15),
kemampuan seseorang yang menjadi
objek kewirauahaan, yaitu :
a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.
b. Kemampuan memotivasi diri.
c. Kemampuan untuk berinisiatif.
d. Kemampuan berinovasi.
f. Kemampuan untuk mengatur waktu dan
membiasakan diri.
g.
Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama
h.
Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah
Menurut
Peter Drucker, karakteristik utama wirausahawan dalam bukunya Innovation and
Entrepreneurship
(1985) pada dasarnya terbentuk oleh dorongan untuk mencapai ciri-ciri pribadi.
Sembilan
karakteristik utama wirausahawan :
1.
Dorongan berprestasi.
2.
Bekerja keras.
3.
Memperhatikan kualitas
4.
Sangat bertanggungjawab
5.
Berorientasi pada imbalan
6.
Optimis
7.
Berorientasi pada hasil yang baik
8.
Mampu mengorganissikan orang atau masalah
9.
Berorientasi pada uang.
Geoffrey
G. Meredith (1996) mengemukakan bahwa ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut :
a.
Percaya diri
b.
Berorientasi pada tugas dan hasil
c.
Keberanian mengambil resiko
d.
Kepemimpinan
e.
Keorisinilan
f.
Berorientasi pada masa depan
Bygrave
menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu :
1.
Dream ; mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya.
2.
Decisiveness ; tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan
yang tepat.
3.
Doers ; membuat keputusan dan melaksanakannya.
4. Determination ; melaksanakan
kegiatan dengan penuh perhatian.
5.
Dedication ; mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha.
6.
Devotion ; mencintai pekerjaan yang dimiliki.
7.
Details ; memperhatiakn faktor-faktor kritis secara rinci.
8.
Destiny ; bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.
9.
Dollars ; motivasi bukan hanya uang.
10.
Distribute ; mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai.
Dari
daftar ciri seorang wirausaha di atas, dapat diidentifikasi sikap seorang wirausaha
yang
dilihat
dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
a.
Disiplin
b.
Komitmen Tinggi
c.
Jujur
d.
Keatif dan inovatif
e.
Mandiri
f.
Realistis
Semangat
kewirausahaan harus dibangun berdasarkan asas pokok sebagai berikut :
a.
Kemauan kuat untuk berkarya (terutama dalam bidang ekonomi) dan semangat
mandiri;
b.
Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil resiko;
c.
Kreatif dan inovatif;
d.
Tekun, teliti, dan produktif;
e.
Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.
Kewirausahaan
merupakan proses menciptakan nilai dengan mengumpulkan beberapa
sumberdaya yang bersifat unik yang
dimiliki oleh seseorang untuk digunakan sebagai modal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kasih komentar anda di sini